Saturday, May 24, 2014

(The house called) Baitul Hikmah

Salam semua. Sudah hampir 3 minggu saya tidak membuat artikel baru di mana-mana blogspot. Walaupun sejak itu saya ada membuat beberapa perkara dan pergi ke beberapa tempat, saya terasa kurang berminat untuk bercakap tentangnya. Saya juga sepatutnya menumpukan masa untuk menyambung kembali penulisan buku ke-8 yang sudah lama tertunda. Tetapi saya masih menghadapi masalah membentuk ayat-ayat yang tepat. Sebaliknya beberapa hari kebelakangan ini saya lebih sibuk memikirkan apakah hiasan yang perlu ditambah untuk mencantikkan sebuah rumah baru yang diduduki 4 bulan lalu. Maka itu biar dikongsikan beberapa gambar.
Peace be upon you all. It has been almost 3 weeks since I've made an article at any of my blogspot. Although since then I've been doing some things and going to some places, I hardly felt like talking about it. I'm also supposed to commit time to resume writing of my long overdue 8th book. But I'm still having troubling stringing the right sentences. Instead the last few days I'm busier thinking about what decorations to be added to beautify a new house occupied 4 months ago. Thus let some pictures be shared ... 


Kita mulakan dengan melihat dari laman hadapan. Ukiran yang saya suka panggil sebagai 'lidah terjulur iaitu ukiran menajam ke bawah pada sudut bumbung adalah satu perkara yang sudah lama saya dan isteri impikan untuk dilihat pada rumah sendiri. Sudah bertahun-tahun kami melihat bentuk serupa menghiasi masjid-masjid dan rumah lama di beberapa tempat terutama di Perak. Oh... biar diberitahu rumah ini dinamakan Baitul Hikmah sempena ia dibeli dan diperbaiki ketika kami sedang sibuk mengadakan aktiviti kedaulatan Melayu dan Islam atas nama HIKMAH. Lihat blogspot Himpunan Kedaulatan Melayu Islam Akhir Zaman (HIKMAH)
We start by viewing from the front lawn. The carving I like to call as the 'jutting tounge', the one going down sharply from corners of the roof  is one thing me and wife and have long dreamed of seeing at our own house. For  many years we've seen such shapes decorating old mosques and houses in some places especially in Perak. Oh ... let it be told the house is named Baitul Hikmah as we bought and repaired it while busy carrying out activities on Malay and Islam sovereignty under the name HIKMAH (our little NGO outfit). Look at the blogspot  Himpunan Kedaulatan Melayu Islam Akhir Zaman (HIKMAH)





Pandangan ke luar dari pintu rumah. 
The view out from the front door. 


Masuk ke dalam.
Going inside.





Ruang makan.
Dining section.


Naik ke loteng.
Going up the attic.











Ada satu lagi peringkat loteng...
There is another level of attic...



Pandangan dari atas.
View from the top.


Secara rata rumah ini dibentuk menurut cita rasa saya sebagai seorang penulis yang sayangkan sejarah Melayu, tentunya dibantu oleh isteri yang memahami... :]
Overall the house is shaped according to my taste as a writer who loves Malay history, aided by an understanding wife of course... :]