Kali pertama saya sampai ke sini adalah 3 bulan lalu. Ketika itu saya sedang membuat satu perjalanan sekitar Negeri Sembilan sambil membuat klip-klip video di beberapa tempat lalu cuma sampai ke sini sekitar 8 malam.
The first time I came here was 3 months ago. At the time I was making a trip round the state of Negeri Sembilan while shooting video clips at some places thus I only arrived here sometime around 8 at night.
Maka itu saya tidak dapat mengambil terang gambar-gambar seperti ini. Lihat artikel lama bertajuk Ziarah ke makam Raja Melewar waktu malam (Visit to the tomb of Raja Melewar at night!) yang dibuat 7 Jun.
And thus I couldn't take clear pictures such as this. Look at the old article titled Ziarah ke makam Raja Melewar waktu malam (Visit to the tomb of Raja Melewar at night!) published June 7.
Kini anda juga boleh membaca informasinya dengan terang. Untuk membaca lebih teliti, sila buka gambar di window baru. Untuk makluman, ada sedikit perbezaan informasi bahasa Melayu dengan terjemahan bahasa Inggeris. Apapun cukuplah untuk menyatakan bahawa Raja Melewar yang berasal dari Pagar Ruyung di Sumatera telah dijemput menjadi Yam Tuan pertama Negeri Sembilan tahun 1773 sebelum mangkat 1795.
Now you also can read the information with such clarity. To read it more thoroughly, please open the picture in a new window. For information, there's some difference between the information in Malay and the translation in English. Whatever, both are enough to indicate that Raja Melewar who originated from Pagar Ruyung in Sumatera was invited to become the first Yam Tuan (ruler) of Negeri Sembilan in the year 1773 before he passed away 1795.
Dalam kawasan berpagar, terdapat sepasang makam sebelah-menyebelah...
Inside the fenced area, there exist a pair of tombs positioned side by side...
In front there's this information...
Tetapi dalam lawatan pertama ke sini seperti disebut dalam artikel Ziarah ke makam Raja Melewar waktu malam (Visit to the tomb of Raja Melewar at night!) , saya menyangkakan yang ini pula makam Raja Melewar kerana ia kelihatan panjang sedangkan makam berkembar berdekatan kelihatan seperti makam kanak-kanak, kerana jarak antara batu nesan kepala dengan kaki yang dekat!
But during the first visit here as shown in the article Ziarah ke makam Raja Melewar waktu malam (Visit to the tomb of Raja Melewar at night!), I thought the tomb above was the one belonging to Raja Melewar as it looks long enough while the pair of tombs nearby looked liked it belongs to children, because of the short distance between the head tombstone and that for the feet!
Dalam lawatan kedua yang juga dibuat waktu malam lebih sebulan kemudian baru saya tersedar bahawa informasi yang tertera menyebut Raja Melewar dimakamkan di sebelah permaisurinya! Di atas ini adalah makam permaisuri itu. Lebih menarik, dalam lawatan kedua itulah baru saya tahu makam ini ditanda dengan batu nesan Aceh.
In the second visit made also at night more than a month afterwards only do I realise that the information available nearby mentioned Raja Melewar was buried next to his queen! Above is the tomb of the queen. What's more interesting, it was in the second visit that I also found out the tomb is marked with Aceh-type tombstone.
Inilah makam Raja Melewar... Ia juga ditanda batu nesan Aceh!
This is the tomb of Raja Melewar... It is also marked by Aceh tombstone!
Makam Raja Melewar bersebelahan permaisurinya. Sekian! :]
The tomb of Raja Melewar next to his queen. That's all! :]
Saye rasekn ini bukn makam raja melewar...
ReplyDelete