Wednesday, September 16, 2009

Benteng (fortress of) Inong Balee, satu peninggalan (a legacy of) Laksamana Malahayati

Anda boleh kata ini adalah sambungan daripada artikel Masjid (mosque of) Malahayati. Anda juga boleh kata ia adalah sambungan dari artikel Makam (tomb of) Laksamana (royal admiral) Keumala Hayati! . Selamat datang ke Benteng Inong Balee, satu peninggalan utama dari Laksamana Keumala Hayati @ Malahayati...
You could say this is a continuation of the article Masjid (mosque of) Malahayati. You could also say this is continuation of the article Makam (tomb of) Laksamana (royal admiral) Keumala Hayati! . Welcome to Benteng (fortress of) Inong Balee, a main legacy left behind by Laksamana Keumala Hayati @ Malahayati...


Adapun Laksamana Malahayati pernah memimpin satu angkatan laut 2,000 orang janda yang dikenali sebagai Inong Balee. Saya diberitahu Inong adalah bahasa Aceh untuk perempuan, Balee untuk janda.
As it is Laksamana Malahayati once lead a naval force of 2,000 widows which became known as Inong Balee. I was told that Inong is the word in Aceh languange for women, Balee means widow or widows.

Mereka telah membina benteng di sini 400 tahun lalu untuk melawan percubaan menjajah Aceh oleh kuasa-kuasa Barat seperti Portugis dan Belanda.
They built a fortress here 400 years ago to fight againts attempts to colonialise Aceh by Western forces such as the Portugese and Dutch.



Kedudukan benteng ini sangat strategik menghadap Selat Melaka...
The position of this fortress is very strategic facing the Straits of Melaka...



Terdapat lubang-lubang untuk menembakkan meriam...
There are holes for shooting out cannonballs...




Kalau tak salah anggaran, benteng in panjangnya hampir 200 meter...
If I don't estimate wrong, this fortress is almost 200 metres long...


















Ketinggian dari aras laut pula saya anggarkan sekitar 30 meter. Sekian...
Its height from sea level I estimate to be around 30 metres. That's all...





No comments:

Post a Comment