Friday, September 21, 2012

Makam (Tomb of) Tok Sego Aceh



Masih di dalam kawasan Lambor Kanan terdapat Kampung Pasir Sena dan kompleks makam ini.
Still within the area of Lambor Kanan there lies Kampung (village of) Pasir Sena and this tomb complex.




Di dalamnya terdapat sebuah makam yang batu nesannya agak besar.
Inside it there exists a tomb which has rather big tombstones.


Ia adalah jenis batu nesan Aceh. Pemiliknya dikenali sebagai Tok Sego Aceh.
It is of a type of Aceh gravestone. Its owner is known as Tok Sego Aceh.


Untuk pengetahuan negeri Perak pernah dikuasai Aceh. Tok Sego Aceh dikatakan seorang pembesar Aceh yang dihantar untuk mentadbir Perak.
For information the state of Perak was once under the power of Aceh. Tok Sego Aceh is said to be an Aceh dignitary sent to administer Perak.


Kelihatan di sebelah adalah dua buah makam yang turut berbatu nesan Aceh.
Seen besides are two more tombs which also have Aceh gravestones.












Batu nesan Aceh di makam Sultan Muzaffar I (Aceh gravestones at the tomb of Sultan Muzaffar I)



Seterusnya saya ke Lambor Kanan untuk menziarahi makam Sultan pertama Perak, Sultan Muzaffar Shah I yang memerintah hampir 500 tahun lalu.
Next I went to Lambor Kanan to visit the tomb of the first Sultan of Perak, Sultan Muzaffar Shah I who ruled almost 500 years ago.


Saya pernah menulis tentang makam ini melalui artikel Makam 3 Muzaffar (Tombs of the 3 Muzaffars)... lebih 4 tahun lalu.
I have written on this tomb through the article Makam 3 Muzaffar (Tombs of the 3 Muzaffars)... more than 4 years ago.


Cerita tentang makam boleh dilihat dalam artikel tersebut.
Story about the tomb could be seen in the said article.


Kali ini saya membuat satu artikel semata-mata untuk menunjukkan lebih dekat batu-batu nesan Aceh yang wujud.
This time I made a one article just to show closer the Aceh gravestones in existence.
















Cuma makam Sultan Muzaffar sendiri tidak berbatu nesan Aceh.
It's just the tomb of Sultan Muzaffar itself which does not have Aceh gravestones.


Ini kerana ia telah ditukar ke batu nesan jenis ini sekitar tahun 1960an.
This is because it have been changed to this sort of gravestone around the year 1960s.


Makam (Tomb of) Sayyid Jalaluddin Tok Tambak Pulau Pisang



Hampir ke Bota Kiri pula saya singgah di makam ini.
Close to Bota Kiri in turn I stopped by this tomb.


Ia milik seorang ulamak bernama Sayyid  Jalaluddin, juga dikenali sebagai Tok Tambak Pulau Pisang. Seperti Megat Makan Lambat beliau juga hidup semasa zaman pemerintahan Sultan Iskandar Zulkarnain.
It belongs to a religious master named Sayyid Jalaluddin, also known as Tok Tambak Pulau Pisang. Just like Megat Makan Lambat he also lived during the ruling time of Sultan Iskandar Zulkarnain.


Beliau adalah penasihat agama sultan dan dikatakan memiliki karamah.
He is the ruler's religious advisor and is said to possess miraculous powers.


Saya mendapati ada sekurang-kurangnya dua buah makam dalam kawasan berpagar. Yang ini mungkin makam ahli keluarga.
I found out there are at least two tombs insided the fenced area. This one could be the tomb of a family member.


Yang ini baru terasa seperti makam Sayyid Jalaluddin. Mungkin kerana ada batu berbentuk seperti kubah masjid.
This one feels like the tomb of Sayyid Jalaluddin. Maybe because it has a stone shaped like the dome of a mosque.


Makam (Tomb of) Megat Makan Lambat



Sebenarnya saya pergi ke Kuala Kenas untuk mencari makam seorang bangsawan yang dikenali sebagai Megat Makan Lambat. Saya menghadapi masalah mencari makam di kedudukan yang terpencil sebelum mendapat pertolongan warga tempatan.
Actually I went to Kuala Kenas to look for the tomb of a nobleman known as Megat Makan Lambat (The Megat who eats slowly). I was having problems looking for the tomb which is located at a remote place before receiving help from a local.


Bangsawan ini adalah dari keturunan Bendahara pertama Perak iaitu Megat Terawis. Rujuk artikel lama Makam (the tomb of) Megat Terawis.
This nobleman is from the bloodline of the first Bendahara (something like the royal prime minister) of Perak which is Megat Terawis. Look at the old article Makam (the tomb of) Megat Terawis.


Nama sebenarnya Megat Makan Lambat adalah Megat Mentaha. Menurut satu cerita beliau pernah menjadi  Bendahara semasa zaman Sultan Iskandar Zulkarnain (memerintah Perak 1756-1770)
The real name of Megat Makan Lambat is Megat Mentaha. According to a story he was once the Bendahara during the time of Sultan Iskandar Zulkarnain (ruled Perak 1756-1770).


Atas sebab tertentu jawatan Bendahara kemudian diberikan kepada orang lain. Megat Makan Lambat diberikan jawatan Orang Kaya Besar Seri Maharaja.
For a certain reason the position of Bendahara was later given to another man. Megat Makan Lambat was given the position of Orang Kaya Besar Seri Maharaja.





Sebuah makam terserlah di Kuala Kenas (An outstanding tomb at Kuala Kenas)



Perjalanan kemudian membawa saya masuk ke kampung Kuala Kenas. Di dalam sebuah sekolah bersebelahan Sungai Perak saya ditunjukkan sebuah makam tunggal.
The trip then brought me to the village of Kuala Kenas. Inside a school besides the Perak river I was shown a solitary tomb.


Keadaannya yang terjaga cantik serta bertembok membayangkan ia milik seorang yang penting. Namun orang yang menunjukkan saya makam ini tidak tahu ia milik siapa.
Its condition which is nicely kept with walls suggests it belongs to an important person. Still the person who showed me this tomb did not know who it belongs to.





Makam (Tomb of) Sheikh Tahir Jalaluddin



Dalam perjalanan ini juga saya baru tergerak untuk mencari makam seorang ulamak dan ahli falak yang sangat terkenal di Malaysia awal abad ke 20 Masihi.
In this trip also I was moved to find the tomb of a religious master and astronomist who was rather famous  in Malaysia early 20th century AD.


Beliau adalah Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin,
He is Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin.  


Dilahirkan tahun 1869 di Sumatera sebelum meninggal dunia 1956 beliau juga terkenal di Indonesia.
Born in the year 1869 in Sumatera before passing away in 1956 he was also famous in Indonesia.


Ini adalah batu nesan beliau.
This is his tombstone.


Ini pula batu nesan isterinya yang meninggal dunia 2 tahun kemudian.
This in turn is the tomb of his wife who passed away 2 years later.


Makam (Tomb of) Temenggung Wan Hassan



Dari Kota Lama Kiri saya menghampiri bandar diraja Kuala Kangsar lalu singgah di tanah perkuburan ini.
From Kota Lama Kiri I went near the royal town of Kuala Kangsar and stopped by this burial ground.


Ia adalah tanah perkuburan kaum keluarga orang besar Perak bernama Temenggung Wan Hassan.
It is the burial ground for the family and kith and kins of a Perak dignitary named Temenggung Wan Hassan.


Temenggung adalah salah satu empat pembesar paling kanan kesultanan Perak. Kalau tak salah sejak awal abad ke 19 Masihi ia dipegang bangsawan Bugis dari keturunan Seri Maharajalela Uda Tahir.
Temenggung is one of the four most senior dignitaries of the Perak sultanate. If not mistaken since early 19th century AD it was held by Bugis noblemen from the bloodline of Seri Maharajalela Uda Tahir.


Saya sudah beberapa kali singgah di tanah perkuburan ini. Tetapi baru kali ini mahu mencari yang manakah satu makam Temenggung Wan Hassan.
I have visited this burial ground a number of times. But it was only this time that I felt like looking for which one is the tomb of Temenggung Wan Hassan.




Setelah beberapa minit mencari saya pun jumpa.
After looking for a few minutes I then found it.


Pada batu nesannya tertulis nama Wan Hassan Temenggung Perak, meninggal dunia 1906.
At his tombstone is written the name Wan Hassan Temenggung (of) Perak, passed away 1906.


Masjid (Mosque of) Hidayatul Ummah, Kota Lama Kiri, Kuala Kangsar



Di Kota Lama Kiri saya turut singgah di Masjid Hidayatul Ummah.
At Kota Lama Kiri I also stopped by at Masjid (mosque of) Hidayatul Ummah.


Ia adalah masjid baru yang menggantikan fungsi masjid lama Kota Lama Kiri di seberang jalan.
It is a new mosque which replaces the function of the old mosque of Kota Lama Kiri across the road.