Friday, October 05, 2007

Masjid (mosque of) Tanjung Malim

Nota: Cerita in sebenarnya dibuat petang tadi dengan memasukkan gambar-gambar yang perlu kemudian disimpan dalam bentuk draft disebabkan masalah komputer yang digunakan di Internet Cafe di Brickfields. Sekarang saya berada di Kajang untuk menyambung cerita. Cuma gangguan komputer siang tadi sedikit sebanyak mengganggu mood bercerita... Maka biar saya meneruskan secara ringkas sahaja ya... :]
Note: This story was actually made in the afternoon by loading pictures to be used and then saving it in draft form because of a problem plaguing the computer used then at an Internet Cafe in Brickfields. Now I'm in Kajang to continue the story. It's just that the computer problem during the day had affected my story-telling mood... So let me just continue in brief form ya... :]

Gambar-gambar ini diambil 28 Julai 2007 setelah bermalam di masjid ini, Masjid Jamek Tanjung Malim. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya berlaku, cuba baca From Perak to Selangor... Time to start settling down

This pictures were taken 28th July 2007 after spending the night at this mosque, the main mosque of Tanjung Malim. To know what actually happened, read From Perak to Selangor... Time to start settling down


Sepanjang perjalanan saya mengembara ke merata ceruk rantau, inilah kali pertama berjumpa sebuah masjid yang ada menyediakan khidmat photostat, siap ada Internet! Oh... Terlupa pula, dahulu pun saya pernah sampai dan tidur di masjid ini. Maksud saya inilah satu-satunya masjid yang saya ketahui ada perkhidmatan ini.

So far in my travels covring many nooks and crannies, this is the first time I came across a mosque which provides photostat service, along with Internet! Oh... I've actually forgot, previously I've been here and slept at the mosque. What I meant was this is the only mosque I know with such services.


Lihat binaan kubah-kubah kecil pada keliling bumbung masjid. Agak unik ini...

Look at the small minarets on and around the mosque's roof. Quite unique this is...


Hmm... Pusat perubatan Homephathy pun ada dalam kawasan masjid!

Hmm... A Homephathy medicine centre also exist inside the mosque compound!

Kawasan serambi yang agak luas...

A rather spacious verandah...

Bahagian ini menghadap jalan besar...

This part faces the main road...


Papan peringatan memberitahu masjid ini dibina tahun 1932... Nampaknya sama umurnya dengan masjid-masjid tertentu tidak jauh daripada Tanjung Malim... Mungkin semuanya ada kaitan? Cuba masuk Masjid Sheikh Ismail di Ulu Bernama (The mosque of... dan Masjid (mosque of) Ampang Pecah.

A plaque saying the mosque was built in 1932... Looks like the same age as certain mosques not far from Tanjung Malim... Maybe all of it are related? Try clicking Masjid Sheikh Ismail di Ulu Bernama (The mosque of... and Masjid (mosque of) Ampang Pecah.


Ini pandangan di dalam...

This is a view inside...


Mihrab Masjid Tanjung Malim. Sekian! :]

The pulpit of the main mosque of Tanjung Malim. That's all! :]

Monday, October 01, 2007

Istana Raja Muda (The regent's palace), Teluk Intan, Perak

Assalamualaikum semua... Setelah berehat seminggu, sampailah masa untuk membuat satu cerita bergambar baru... Kali ini mengenai sebuah istana lama yang terbengkalai di Perak. Sila! :]
Greetings all... After resting for a week, came the time to make a new pictorial story... This time on an old abandoned palace in Perak. Come! :]

Lihat bangunan buruk yang bersemak ini... Katakanlah, kalau anda tidak melihat tajuk artikel di atas, bangunan apakah anda akan fikirkan ini?
Look at this messy ugly-looking building... Say, if you haven't seen the title of this article above, what building would you think this is?

Itu dia... Satu pandangan daripada dalam...
There.. A look from inside....

Lihat lagi kawasan dalam rumah yang telah dipenuhi semak-samun... Siapa sangka suatu masa dahulu ia adalah sebuah istana kerabat diraja!
Look again inside the house full of growth and foliage... Who would have thought once upon a time it was a palace for royalty!

Dan istana ini bukan milik sebarang kerabat diraja malah milik Raja Muda, bakal seorang Sultan Perak!
And the palace didn't belong to just another royalty but the regent, a future Sultan or ruler of the state of Perak!

Gambar-gambar ini diambil dalam lawatan terakhir saya ke Teluk Intan lebih 2 bulan lalu. Seorang teman kesayangan telah menalifon bertanyakan khabar... Kebetulan beberapa hari sebelumnya, dia ada terbaca sebuah artikel suratkhabar tentang Istana Raja Muda Perak yang terbengkalai di bandar ini lalu meminta saya agar melawatnya.
These pictures were taken during my last visit to Teluk Intan more than 2 months ago. A very dear partner called asking how I was... It happened that a few days before, she read a newspaper article on the Perak regent's palace abandoned at the town and asked me to pay a visit.
Maka pergilah saya pada satu petang 25 Julai 2007. Untuk pengetahuan, saya selalu juga pergi ke Teluk Intan kerana ia adalah bandar kelahiran ayah saya dan tempat keluarganya bertapak turun-temurun! Tetapi itulah kali pertama saya menjejakkan kaki di Istana Raja Muda ini... Kesempatan itupun diambil untuk menggantung poster promosi siri buku "Berpetualang ke Aceh"... Saja, suka-suka...
And so I went there one afternoon 25 Julai 2007. For information, I often visit Teluk Intan as it is the birth-place of my father and his family's place for generations! But it was the first time I set foot in this palace. So I took the opportunity to hang the promotional poster for the "Berpetualang ke Aceh" (literally translated as "The trip to Aceh") book series... That's it, just for fun...

Terasa sedih juga melihat sebuah istana boleh menjadi begini rupa... Suatu masa dahulu, bandar Teluk Intan ialah bandar kediaman rasmi Raja Muda Perak. Tetapi kerabat-kerabat diraja terdekat kini termasuk Raja Muda sekarang, Raja Nazrin Shah ibni Sultan Azlan Shah nampaknya lebih selesa duduk di Ipoh, ibunegeri Perak moden.
I felt quite sad at the condition of the palace... Once upon a time, the town of Teluk Intan was the official town of residence for Perak's regents. But today's close royalties including the current regent, Raja Nazrin Shah ibni Sultan Azlan Shah seem more comfortable staying in Ipoh, the capital of modern Perak.

Saya tidak pasti berapakah umur istana ini... Yang saya tahu ia dibina semasa pihak British masih lagi menjajah Perak. Menurut cerita tempatan ia akhir sekali diduduki tahun 1940an oleh Raja Muda Musa, ayahanda kepada Raja di Hilir sekarang, Raja Jaafar... Raja Muda Musa tidak sempat menjadi Sultan kerana meninggal dunia awal. Malah datuknya yang turut dikenali sebagai Raja Muda Musa juga mengalami nasib yang sama! Untuk pengetahuan, Raja Jaafar ialah anak kepada Raja Muda Musa bin Sultan Abdul Aziz bin Raja Muda Musa bin Sultan Jaafar Muazam Shah , Sultan ke 23 Perak (memerintah 1857-1865).
I'm not sure how old is this palace... What I do know, it was built when the British still occupies Perak. According to local stories, it was last occupied in the 1940s by Raja Muda (regent) Musa, father to Raja di Hilir (the royal who presides over the lower parts of Perak river) Jaafar.... Raja Muda Musa didn't become a Sultan as he died early. In fact his grandfather who is also known as Raja Muda Musa suffered the same fate! For information, Raja Jaafar is son to Raja Muda Musa who is son of Sultan Abdul Aziz, son of Raja Muda Musa, son of Sultan Jaafar Muazam Shah, the 23rd Sultan of Perak (ruled 1857-1865).

Kawasan letak kereta ini malah senibina umum istana ini menggambarkan ciri-ciri British seperti yang terdapat pada banyak rumah bungalow lama seluruh Malaysia yang pernah diduduki pegawai tinggi mereka.
This porch area in fact the palace's overall architecture reflects British influence just like those at many old bungalows in Malaysia which used to be occupied by their high officials.

Itu dia, satu pandangan akhir pada istana tinggal ini... Harap-harap sesuatu dapat dilakukan untuk mengembalikannya kepada keadaan yang lebih elok, sesuai dengan tarafnya sebagai sebuah istana kepada Raja Muda, Insyaallah!
There, one last look at the abandoned palace... Hopefully something could be done to restore it to a better condition, befitting its status as palace for the regent. God willing!

Ini pula gambar istana tersebut pada tahun 1920an seperti yang terpapar dalam Menara Condong Teluk Intan. Boleh tahan cantik bukan? Sekian! :]
Oh... Saya akan membuat satu posting tentang Teluk Intan di blogspot BERPETUALANG KE ACEH sebentar lagi. Sila lihat ya!
This is a picture of the said palace in the 1920s as shown inside the leaning tower of Teluk Intan. Not bad isn't it? That's all! :]
Oh... I will be posting something on Teluk Intan in the blogspot BERPETUALANG KE ACEH soon. Do have a look ya!

p/s:

Dalam ruangan komen di bawah saya telah diberitahu bahawa istana ini sebenarnya diduduki orang hingga tahun 1980an, lebih tepat 1983 iaitu tahun Raja Muda Musa meninggal dunia. Kata-kata saya dalam perenggan-perenggan di atas menyebut ia akhir sekali diduduki tahun 40an sebenarnya adalah kesilapan pernyataan maksud kerana Raja Muda Musa ini juga adalah penghuninya ketika itu. Harap maklum...
In the comments below I was told that the palace was actually occupied until the 1980s, to be more exact in 1983 which is the year when Raja Muda Musa passed away. My words in the paragraphs above saying that it was last occupied in the 40s was actually an error in trying to relay information as the same Raja Muda Musa was also the occupant then. Please take note...