Sunday, March 25, 2012

Makam (Tomb of) Teungku di Bitai

Bersambung dari Makam para pejuang Turki di Aceh (Tombs of Turkish fighters in Aceh).
Continued from Makam para pejuang Turki di Aceh (Tombs of Turkish fighters in Aceh).


Dalam artikel sebelum ini telah ditunjukkan bangunan terserlah yang menempatkan sejumlah makam orang besar Turki. Tetapi makam paling utama sebenarnya terletak di satu bahagian yang sedikit tersorok.
In the previous article has been shown the outstanding building which houses a number of tombs of high standing people of Turkey. But the most important tomb is actually located at a section which is rather hidden.


Di sini terdapat sejumlah makam berbatu nesan Aceh.
Here exists a number of tombs with Aceh stones.


Inilah makam Teungku di Bitai yang namanya diabadikan bagi seluruh kompleks tanah perkuburan sini.
This is the tomb of Teungku di Bitai whose name was immortalised for the whole graveyard complex here.

Beliau adalah seorang ulamak dan panglima perang yang memimpin pasukan Turki terawal ditempatkan di Aceh, dipanggil Teungku di Bitai kerana merujuk pada kawasan sekitar yang bernama Bitai. Teungku adalah panggilan bagi ulamak di Aceh. Pada papan tanda yang ditunjukkan dalam artikel Makam para pejuang Turki di Aceh (Tombs of Turkish fighters in Aceh), nama Teungku di Bitai digandingkan dengan Salahuddin. Ini sebenarnya merujuk pada Sultan Salahuddin yang memerintah Aceh semasa itu. Nama tokoh dari Turki ini boleh dilihat pada artikel yang menyusul selepas ini....
He is a religious master and war general who lead the earliest Turkish team to be dispatched in Aceh, called the Teungku di Bitai referring to the area around which is called Bitai. Teungku is a calling for religious masters in Aceh. On the signage shown in the article Makam para pejuang Turki di Aceh (Tombs of Turkish fighters in Aceh), the name Teungku di Bitai is put alongside Salahuddin. This actually refers to the name Sultan Salahuddin who ruled Aceh during that time. The name of this figure from Turkey could be seen in the article following after this...


No comments:

Post a Comment