Friday, July 19, 2013

Tempat bernama (The place called) Saoraja Mallangga



Lewat petang kami pergi ke satu tempat yang dipanggil Saoraja Mallangga.
Late in the afternoon we went to a place called Saoraja Mallangga.


Ia adalah sebuah istana yang telah dijadikan muzium.
It is a palace which has been turned into a museum.


The halamannya terdapat balai menarik ini.
At its lawn lies this interesting pavillion.


Mari masuk ke dalam.
Let us go inside.




Biar dimaklumkan bekas istana ini masih diduduki satu keluarga yang merupakan keturunan raja Sengkang, sebuah kerajaan kecil di bawah kerajaan utama Wajo. Namun sebagai muzium ia terbuka kepada umum.
Let it be said this former palace is still occupied by a family who are descendants of the rulers of Sengkang, a small kingdom under the main kingdom of Wajo. Still as a museum it is open to the public.


Wajo kini menjadi sebuah daerah di bawah propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Sengkang pula merujuk kepada kota yang menjadi ibu daerah Wajo.
Wajo is now a district under the province of Sulawesi Selatan (South, Celebes, Indonesia). Sengkang in turn refers to the town which became the district capital of Wajo.


Sekarang biar dilihat pameran...
Now let's have a look at the exhibition...














Makam (Tomb) of Datu Pancai Tana



Dalam kawasan yang sama terdapat makam Datu Pancai Tana.
Within the same area there lies the tomb of Datu Pancai Tana.




Sekali lagi, nama Datu merujuk kepada pemerintah tempatan. Saya difahamkan Pancai Tana adalah nama desa dan kawasan sekitar.
Once more, the name Datu refers to a local ruler. I was made to understand that Pancai Tana is the name of this village and its surroundings.


Makam agak baru, mungkin keturunan.
A rather new tomb, maybe that of a descendant.


Yang ini harus makam Datu Pancai Tana.
This one should be the tomb of Datu Pancai Tana.


Makam (Tomb of) Datu We Tenri Olle

Melompat ke hari ke-8 perjalanan di Makassar dan Tanah Bugis 3-12 Mei.
Jumping to the 8th day of the trip to Makassar and Bugis land 3-12 May.


Pagi Jumaat 10 Mei 2013, selepas bermalam di Barru sekitar 110 km dari Makassar kami pergi ke satu kawasan desa berdekatan.
Friday morning 10th May 2013, after spending the night at Barru around 110 km from Makassar we went to a nearby village area.


Saya mahu melihat makam lama orang penting sini. Terpapar nama Datu We Tempi Olle.
I want to have a look at the old tomb of the imporant person here. There appears the name Datu We Tempi Olle. 


Saya tidak tahu siapa orang ini. Cuma nama Datu menunjukkan beliau seorang pemerintah tempatan dan We menunjukkan perempuan.
I don't know who is this person. Just that the name Datu shows this person to be a local ruler and We shows the ruler is female.


Dalam bangunan terdapat sejumlah makam, mungkin milik ahli keluarga.
Inside the building there exists a number of tombs, maybe that of family members.






Yang ini kelihatan paling terserlah. Mungkin ia makam Datu We Tempi Olle.
This one looks the most outstanding. Maybe this is the tomb of Datu We Tempi Olle.