Wednesday, July 13, 2011

Masjid (Mosque of) Ibrahimi, Pasir Puteh

Bersambung dari Makam Raja-raja Salor (Tombs of the rulers of Salor).
Continued from Makam Raja-raja Salor (Tombs of the rulers of Salor).



Malamnya kami singgah di masjid ini.
At night we stopped by at this mosque.


Ia adalah Masjid Ibrahimi di Pasir Puteh.
It is the Masjid (mosque of) Ibrahimi at Pasir Puteh.




Mari masuk ke dalam.
Come let us go inside.















Dewan solat.
Praying hall.







Bahagian bawah kubah.
Section under the roof.




Mihrab.
Front-most section.




Makam Raja-raja Salor (Tombs of the rulers of Salor)


Makam seterusnya yang kami singgahi terletak di Salor, satu wilayah yang setentang dengan Pasir Mas.
The tomb we visited next is situated in Salor, a territory which is opposite that of Pasir Mas.




Menurut satu cerita wilayah ini pernah memiliki pemerintahan sendiri apabila seorang raja yang berasal dari kawasan sekitar selatan Thailand datang memohon untuk memerintah Salor atas perkenan raja yang memerintah Kelantan.
According to the stories this territory has its own rule when a ruler who originated from the areas around southern Thailand asked to rule Salor on the acceptance of the ruler who ruled Kelantan.


Menurut satu cerita pula Raja Salor yang pertama itu bernama Long Muda, bukan orang lain tetapi salah seorang anak Long Yunus, pengasas kesultanan Kelantan moden.
According to another story the first Raja (ruler of) Salor is Long Muda, none other than one of the sons of Long Yunus, founder of the modern sultanate of Kelantan.


Maka cukup terang ia adalah wilayah dalam Kelantan yang tetap berada di bawah raja-raja yang memerintah dari Kota Bahru, pusat pemerintahan negeri.
Thus it is obvious enough that this is a territory in Kelantan which still stays under the rulers who ruled from Kota Bahru, the centre of rule for the state.



Saya tak tahu ada berapa orang Raja Salor kesemuanya. Yang saya tahu di sekitar ini ada dua buah bangunan yang menempatkan sejumlah makam.
I didn't know many rulers of Salor there where. What I do know around here there are two buildings which house a number of tombs.


Menurut ceritanya Salor memiliki raja turun temurun sehingga ke zaman Sultan Muhammad II (memerintah Kelantan 1837-1886) di mana telah berlaku satu peristiwa yang menyebabkan seluruh kaum keluarga Raja Salor dibunuh atas perintah baginda.
According to the stories Salor had hereditary rulers up to the period of Sultan Muhammad II (ruled Kelantan 1837-1886) when a certain event happened which caused the whole family of the Raja of Salor to be executed by his majesty's command.













Masjid (Mosque of) Kedai Mulong

Bersambung dari Makam (Tomb of) Long Seri.
Continued from Makam (Tomb of) Long Seri.



Seterusnya kami singgah di masjid ini.
Next we stopped by at this mosque.


Letaknya di Kedai Mulong, berhampiran simpang ke Pasir Mas.
It is located at Kedai Mulong, close to the junction to Pasir Mas.




Mari lihat lebih dekat.
Let us have a closer look.




Kubah masjid terletak di bahagian tepi, bukan pada bangunan utama.
The dome of the mosque is situated at its side section, not on the main building.




Menara azan.
Call to prayer tower.



Masuk ke dalam.
Going inside.




Papantanda ini menyebut masjid dibuka 1969.
This signage says the mosque was opened in 1969.



Dewan solat.
Praying hall.



Mihrab.
Front-most section.



Makam (Tomb of) Long Seri

Di sebelah makam Long Ghaffar terdapat makam anakandanya Long Seri.
Beside the tomb of Long Ghaffar there exist the tomb of his son Long Seri.




Apa yang tercatat pada makamnya lebih menepati kebenaran. Iaitu beliau adalah Raja di Limbat merangkap Perdana Menteri (bagi negeri Kelantan).
What is written at this tomb is closer to the truth. That he was the Raja (ruler of) at Limbat cum the Prime Minister (for the state of Kelantan).





Apapun ia masih kelihatan seperti usaha untuk terlebih membesarkan keluarga mereka. Ini boleh dilihat apabila kedudukan Long Seri sebagai Perdana Menteri dinyatakan sebagai penasihat Kota Bahru. Ia seolah membayangkan wilayah Limbat pernah sama taraf dengan wilayah Kota Bahru dan keturunan Long Yunus yang bersemayam di Kota Bahru sekadar memerintah wilayah itu sahaja, bukan seluruh Kelantan.
Whatever it still looks like an effort to overly glorify their family. This could be seen when Long Seri's position as the Prime Minister is stated as penasihat (advisor) to Kota Bahru. This is as if giving the picture that the territory of Limbat was once of the same standard as Kota Bahru and the descendants of Long Yunus who resided in the territory of Kota Bahru were just rules of that territory only, not the whole of Kelantan.





Sebenarnya kedudukan sebagai Raja Limbat adalah satu kedudukan raja bawahan yang tunduk kepada pemerintah di Kota Bahru. Sepertimana adanya raja-raja di wilayah-wilayah bawahan lain di Kelantan seperti Banggol, Bukit Marak, Salor dan Kampung Laut.
Actually the position as the Raja (ruler of) Limbat was just an underling ruler position which bows down to the ruler at Kota Bahru. Just like there are rulers at other subordinate territories in Kelantan like Banggol, Bukit Marak, Salor and Kampung Laut.




Apapun biar dinyatakan batu nesan yang dipakai ini hampir serupa yang terdapat di makam Long Yunus. Malah ia lebih hampir pada batu nesan yang terdapat di sebelah makam Chik Siti. Lihat Makam (Tomb of) Chik Siti Wan Kembang? dan Makam (Tomb of) Long Yunus.
Whatever let it be stated that the tombstones used here are also similar to one available at the tomb of Long Yunus. In fact it is closer to the tombstones used beside the tomb of Chik Siti. Look at Makam (Tomb of) Chik Siti Wan Kembang? and Makam (Tomb of) Long Yunus.





Makam (Tomb of) Long Ghaffar

Bersambung dari Masjid (Mosque of) Sultan Ismail Petra, Kubang Kerian.
Continued from Masjid (Mosque of) Sultan Ismail Petra, Kubang Kerian.


Dari Kubang Kerian kami ke Limbat lalu melawat makam ini.
From Kubang Kerian we went to Limbat and visited this tomb.




Ia adalah milik Long Ghaffar (juga dieja Gaffar) seorang putera raja kerajaan Reman (di utara Perak) yang membawa diri ke Kelantan.
It belongs to Long Ghaffar (also spelt Gaffar) a prince from the kingdom of Reman (north of Perak) who brought himself to Kelantan.





Papantanda tadi menyebutnya sebagai Raja Kelantan. Saya rasa ini tidak benar tetapi adalah tokok tambah oleh pihak tertentu. Sebenarnya baginda pernah menolong Long Yunus mendapatkan kembali takhta Kelantan yang dirampas orang. Lalu Long Ghaffar pun diberi satu wilayah untuk diperintah tetapi tidaklah sampai separuh kelantan seperti didakwa pihak yang berkenaan.
The signboard just now mentioned him as Raja (ruler of) Kelantan. I think this is not true but exageration of things by certain parties. Actually his majesty once helped Long Yunus gain back the throne of Kelantan which was seized by someone. Thus Long Ghaffar was given a territory to rule but not up to half of Kelantan as claimed by certain parties.





Batu nesan yang dipakai serupa yang terdapat di makam Long Sulaiman (ayahanda Long Yunus) juga di makam Long Deraman, orang yang dikatakan bertanggungjawab merampas tahkta Kelantan. Sila baca cerita berkenaan dalam artikel Makam (Tomb of) Long Sulaiman, Makam (Tomb of) Long Deraman dan Makam (Tomb of) Long Yunus.
The tombstones used are similar to the ones at the tomb of Long Sulaiman (father to Long Yunus) also at the tomb of Long Deraman, the person said to be responsible for seizing the throne of Kelantan. Do read the relevant stories in the articles Makam (Tomb of) Long Sulaiman, Makam (Tomb of) Long Deraman dan Makam (Tomb of) Long Yunus.







Masjid (Mosque of) Sultan Ismail Petra, Kubang Kerian

Assalamualaikum. Biar diselesaikan tempat-tempat yang dilawati pada hari ke 8 perjalanan ke Pantai Timur...
Peace be upon you. Let us complete the places visited on the 8th day of the travel to the East Coast.




Selepas puas melihat makam-makam kerabat diraja di Langgar, Kota Bahru kami ke Kubang Kerian lalu singgah di Masjid Sultan Ismail Petra.
After having been satisfied looking the tombs of royalty at Langgar, Kota Bahru we went to Kubang Kerian and stopped by at Masjid (mosque of) Sultan Ismail Petra.






Kalau tak salah ia adalah masjid yang terbesar di negeri Kelantan.
If not mistaken the mosque is the biggest in the state of Kelantan.







Mari lihat ke dalam.
Let us have a look inside.












Dewan solat.
Praying hall.




Bahagian bawah kubah.
Section under the dome.




Mihrab dan mimbar. Untuk makluman ini adalah artikel ke 676 di blogspot ini.
Front-most section and the pulpit. For information this is the 676th article in this blogspot.