OK... Come the time to continue telling stories...
Lihat pintu bangunan ini...
Look at this building's door...
Look at the roof from inside...
Lihat bahagian dalam bumbung...
Kalau nak tahu, inilah Masjid Zahir di Alor Setar, Kedah!
If you want to know, this is the Zahir mosque in Alor Setar, Kedah!
The Zahir mosque is the royal mosque of Kedah. The word Zahir is Arabic meaning clear and apparent as opposed to Batin which can't be seen because it's inside, more spiritual and hidden in nature. When I looked at the name Zahir, what came to mind is the old royal title for the rulers of the kingdom of Pasai in modern-day Aceh... The title of kings then was Sultan Malikul Zahir... Is there any connection?
Memang ada kaitan tertentu antara kerajaan Kedah dan Pasai dahulukala. Keluarga diraja kedua-dua buah kerajaan pernah berkahwin antara satu sama lain. Malah di sebuah tempat bernama Minye Tujuh (kalau tak salah) di Aceh, terdapat sebuah batu nesan yang menyatakan Kedah dan Pasai serta perairannya berada di bawah pemerintahan raja yang sama!
The Kedah river seen from the mosque's compound.
Actually, the inscriptions on the tombstone made in very old Malay mixed with Sanskrit and Arabic sounded like this...
Tujuh ratus asta puluh savarasaa
Haji catur dan dasa vara sukra
Raja iman varda rahmat Allah.
Gutra bharu bhasa (ng) hak Kadah Pase.
Matarukk tasih tanah samuha
Ilahi ya rabbi tuhan samuha
Taruh dalam svarga tuhan tutuha.
The translation: On Friday 14 Zulhijjah 781 Hijrah of the Islamic calender (equivalent to the year 1380 AD), a pious princess returned to the presence of God (as in died)... A princess descended from "Gutra Bharu Bhasa" or "the people of the new language", the people who brought a new culture and faith that is Islam and have authority and power over Kedah and Pasai, on land and see. God and Lord, the master of all the universe, do put her in heaven.
Who is the princess referred to? Some scholars believe she is Queen Nur Ilah who ruled Pasai before 1380 AD while Kedah was already under the rule of her father Sultan Malikul Zahir Thani who ascended the throne in 1326.
This commemorative stone at the Zahir mosque says the mosque was built based on the mosque architecture in Langkat, a province south of modern-day Aceh and north of Sumatera Utara. Actually, under the current borders defined by the rulers of Indonesia in Jakarta, Langkat is just a district within Sumatera Utara. Whatever, Langkat used to be its own Sultanate while Sumatera Utara was a province within the Deli Sultanate. Both kingdoms used to be under the rule of Aceh while Aceh of olden days was under the rule of Pasai. See the connection?
5 comments:
Assalaamu'alaikum...
Perkenalkan, Saya Gusman, Indonesia...
Beberapa hari yang lalu, saya shlat maghrib di Masjid Zahir..
Ada satu pemandangan aneh yang saya lihat, mungkin karena saya sangat peka dengan simbol2 yang digunakan oleh orang Yahudi dan Nasrani... Di bagian atas saya melihat banyak simbol Yahudi yang terlihat.. Bagi mereka yang mengikuti perkembangan dunia, tahu betul apakah itu Bintang David, Bintang segi Enam yang merupakan lambang kebanggaan Zionis... Tapi sayangnya kebanggaannya itu adalah dengan mengorbankan ribuan nyawa tak bersalah. Dan kejayaan yang dicita-citakannya adalah berdiri di atas pondasi berupa tumpukan tulang-tulang yang direkatkan dengan gelimangan darah ribuan manusia. Mengerikan....
Saya tidak tahu kenapa di masjid yang seindah ini, terdapat lambang ini... Apakah karena ketidaktahuan, ataukah ada maksud2 lain... Wallahu'alam... Stahu saya Bintang yang sering digunakan di tempat2 ibadah kita umat islam adalah bintang segi lima bukan segi enam...
Melalui ini, saya menyarankan memberi tahu pengurus, atau siapapun yang berwenang, Jangan kita gunakan simbol2 Yahudi di tempat ibadah kita... Di rumah saja kita kan tidak mau memajang tanda salib atw bindang David, Lalu kenapa di masjid kita kita pasang lambang itu???
Mungkin sebagian orang akan berkata, Aaaah, itu kan cuman simbol, tetapi hati2 dengan simbol... Simbol bisa membuat kita hancur, bisa membuat kita terhina dan tercela...
Demikian dulu, Maaf jika tak berkenan...
Wassalaamu'alaikum Wr Wb,
Saya yang prihatin,
Gusman Nawanir
Indonesia...
Wassalam. Saya pun tak tahu ada simbol sebegitu kerana tidak memerhatikan dengan teliti. Kalau ada gambar tunjukkanlah. Kena pastikan kerana kadangkala simbol itu satu gabungan bentuk geometri lain tapi mata dan fikiran kita yang mengaitkan dengan simbol Yahudi dan sebagainya.
Ya. Kalau betul ada bintang segienam memang ia kelihatan tak kena tempat. Tetapi saya telah difahamkan kalau betul pun ada ia sebenarnya bukan masalah kerana bintang segienam bukan milik mutlak Yahudi tetapi adalah lambang kekuatan Nabi Daud, seorang nabi kita juga. Cuma kita sahaja yang sudah biasa mengaitkan ia dengan kejahatan Yahudi.
Apapun saya ada gambar-gambar terbaru Masjid Zahir, diambil waktu malam. Masuk sini http://berpetualangkeaceh.blogspot.com/2011/01/night-visit-to-masjid-mosque-of-zahir.html
Adakah sultan aceh mempunyai kaitan dgn susur galur Sultan Kedah Pertama menurut org kedah sbg Pra ong Mahawangsa(Sultan mudzlaf/mudzaffar syah)? Kerana menurut mereka kedah dahulu dgn nama gelaran LANGKASUKA pernah membuat hubungan dgn krajaan Pasai..
salam.. apa takda nya piee ooii, cuba tengok dlm gambr ni pun nampak bintang tu (kat slepas nisan putri acheh)
wallahualam
sepon
Ya, rasanya nampak bintang enam di dinding atas luar mesjid tu. Kalu bintang lapan boleh diterimapakai.
Post a Comment