Praise be to Allah. What an apt day to make my latest posting here. 1st March for the 100th one. Coincidently my list of travel pictures currently worked on shows this mosque... All the more fitting as the 99th posting, Senjata lama di Kota Ngah Ibrahim (Old weapons at the fort of Ngah Ibrahim) shows some pictures of keris and sword... Come! :]
Tetapi berapa ramai yang sudah masuk ke dalam dan melihat apa yang terdapat?
But how many have been inside and see what's available?
Sudah tentulah untuk masuk ke dalam, seseorang itu harus sampai ke Kuala Kangsar terlebih dahulu... Berapa orang daripada kita (selain penduduk setempat) yang pernah sampai ke bandar diraja Perak ini?
Of course in order to get inside, one was reach Kuala Kangsar first.... But how many among us (except for the local populace) have reach this Perak royal town?
Di antara mereka yang pernah sampai ke masjid ini pula, bukan semuanya pernah masuk ke dalam, apalagi untuk duduk lebih lama menikmati suasana tenang yang memenuhi segenap ruang... Apa yang pasti, sebagai sebuah masjid diraja, ruangan dalamnya dihiasi indah dengan motif-motif tertentu yang melambangkan sebuah tempat ibadah yang dihormati. Lebih penting lagi, ada suasana tertentu yang susah hendak diterangkan... Mungkin kerana ada barakah yang berkait dengan keturunan darah diraja yang berdaulat?
And among those who have been to this mosque, not all have been inside, what more to sit and spend time enjoying the peaceful atmosphere that permeates the air... What is sure, as a royal mosque, the inside is beautifully decorated with certain motifs signifying its position as a venerated place of worship. What's more important, it has a certain atmosphere which is hard to describe... Maybe because of the aura of blessings associated with a very charismatic royal lineage?
Saya pula telah banyak kali ke masjid ini tetapi ketika dalam perjalanan terbaru lebih sebulan lalu, barulah saya tergerak untuk mengambil cukup gambar (dahulu setakat ambil di luar sahaja) yang boleh dikongsi di dalam blogspot ini. Itupun setiap kali datang, saya masih terasa sedikit janggal dengan saiz ruangan di dalam yang saya rasa terlalu kecil berbanding the saiz keseluruhan masjid apabila dilihat daripada luar.
I've been to this mosque many times but only in the latest visit made more than a month ago do I feel the need to take enough pictures (previously I only took pictures from outside) which could be shared in this blogspot. Still at every visit, I would still feel strange at the size of the space inside which I feel is just too small compared to the overall size of the mosque as seen outside.
Mungkin kerana ruangan serambi berbumbung yang mengelilingi masjid membentuk sebahagian besar daripada ruangan keseluruhan masjid. Rasanya lebar serambi itu sendiri hampir sama dengan lebar ruangan utama di dalam. Keseluruhan serambi yang mengelilingi masjid kecuali di bahagian hadapan nampaknya mampu menampung lebih 5 kali jumlah jemaah yang muat di dalam!
Maybe because the roofed verandah circling the mosque constitutes a major part of the overall mosque building. I think the width of the verandah itself is almost the same as the width of the space inside the main hall. The overall verandah which circles the mosque except for the front looks like its able to hold more than 5 times the size of congregation which could fit inside!
Dalam lawatan terbaru ini, saya baru sahaja selesai menziarahi makam diraja Perak untuk melihat lagi makam moyang saya Laksamana Raja Mahkota Muhammad Amin dengan lebih dekat. Lihat In Perak's royal mausoleum to give justice to Laksamana Raja Mahkota Muhammad Amin di blogspot BERPETUALANG KE ACEH ... Sebelum itu, saya telah melawat Kota Ngah Ibrahim di Taiping. Daripada lawatan itu, jadilah cerita-cerita berikut di blogspot-blogspot saya... Senjata lama di Kota Ngah Ibrahim (Old weapons at the fort of Ngah Ibrahim) , Sekitar Kota Ngah Ibrahim (Around the fort of Ngah Ibrahim) , The main players of the Perak-British war as depicted at the fort of Ngah Ibrahim... dan Taiping dan akibat Perjanjian Pangkor 1874...
In my latest visit here, I've just completed a tour of the Perak royal mausoleum to have another closer look at the tomb of my great-great grandfather Laksamana Raja Mahkota Muhammad Amin. Look In Perak's royal mausoleum to give justice to Laksamana Raja Mahkota Muhammad Amin at the blogspot BERPETUALANG KE ACEH ... Before that, I visited the fort of Ngah Ibrahim in Matang, Taiping. That visit led to the following stories in my blogspot... Senjata lama di Kota Ngah Ibrahim (Old weapons at the fort of Ngah Ibrahim) , Sekitar Kota Ngah Ibrahim (Around the fort of Ngah Ibrahim) , The main players of the Perak-British war as depicted at the fort of Ngah Ibrahim... dan Taiping dan akibat Perjanjian Pangkor 1874...
Setelah sampai ke Kuala Kangsar daripada Taiping, saya perlu berjalan lagi sekitar 2km menaiki Bukit Chandan kemudian ke makam lalu ke masjid ini. Akibat kepenatan yang amat sangat, saya telah tertidur sebentar di serambi sebelum mandi kemudian baru menunaikan solat di dalam ruangan utama.
After arriving at Kuala Kangsar from Taiping, I had to walk again for some 2km up Bukit Chandan before going to the mausoleum and then this mosque. Due to extreme tiredness, I came down sleeping for a moment at the verandah before taking a shower and then doing the prayers inside the main hall.
Dalam permulaan artikel ini, saya ada menyebut bagaimana sesuainya artikel ini menjadi posting ke 100 blogspot ini setelah posting ke 99, Senjata lama di Kota Ngah Ibrahim (Old weapons at the fort of Ngah Ibrahim) telah memaparkan gambar-gambar keris dan pedang. Sebagai rekod, saya tidak pernah mengenengahkan gambar senjata di mana-mana blogspot saya sebelum ini! Lalu di bawah posting itu, ada pembaca membuat komen bahawa gerak penulisan yang membawa saya untuk meletakkan gambar-gambar senjata itu membawa makna tersirat yang akan saya akan bertemu jodoh tidak lama nanti...
At the start of this article, I have mentioned how apt that this article becomes the 100th posting in this blogspot after the 99th, Senjata lama di Kota Ngah Ibrahim (Old weapons at the fort of Ngah Ibrahim) have shown pictures of keris (the Malay wavy blade) and swords. For the record, I have never featured weapons in any of blogspots before! And so under that posting, a reader made a comment that the instinctual drive which made me put the pictures of the weapons carries the meaning that I fill find my matching mate soon...
Adapun orang Melayu selalu membuat kiasan masuk ke alam perkahwinan itu ibarat mendirikan sebuah masjid. Kebetulan (ya, kebetulan... bukan saya sengaja mengatur OK!), posting seterusnya ini memang memaparkan sebuah masjid, masjid diraja Perak... Lebih-lebih lagi, baru-baru ini ada seseorang mengaitkan kemungkinan jodoh saya yang akan datang ini mempunyai nasab keturunan diraja daripada Aceh, kampung halaman nenek-moyang saya dahulukala yang mempunyai kaitan sangat rapat dengan Perak. Mungkin akhirnya saya akan mendapat home sweet home yang didambakan sekian lama? Allah!
As it is, the Malays always made proverbs that entering a marriage is just like building a mosque. Coincidently (ya, coincidently... I didn't consciously arrange this OK!) the following posting which is this does feature a mosque, Perak's royal mosque... Especially when recently, someone associated the possibility that my soon to be coming mate is of Aceh's royal lineage, the home of my forefathers which has very close ties with Perak. Maybe at last I will get the home sweet home I often asked for after so long? Allah!
Ah... Cukuplah cerita tentang itu... Kembali kepada cerita masjid ini yang mula didirikan oleh Sultan Perak ke 28, Sultan Idris Shah (memerintah 1887-1916) sekitar tahun 1913. Tetapi baginda yang mangkat 1916 tidak sempat melihat ia siap kerana kerja pembinaannya tergendala. Apa yang menarik, ia menjadi tergendala kerana bahan-bahan yang digunakan termasuk baru mar-mar daripada Itali (seingat saya le.. ) telah musnah akibat pergaduhan antara gajah!
Ah... Enough story about that... Back to the story of this mosque which was first built by the 28th Sultan of Perak, Sultan Idris Shah (ruled 1887-1916) sometime in the year 1913. But the ruler who died in 1916 couldn't see it completed because of the delay in work progress. What is interesting, it was delayed because the materials to be used including marble from Italy (that's what I remember) were destroyed because of a fight between elephants!
Lebih menarik lagi, gajah-gajah yang bergaduh itu adalah gajah milik Sultan Idris dengan gajah milik almarhum mertuanya iaitu Sultan Yusuf Sharifuddin, Sultan Perak ke 27 yang meninggal tahun 1887. Gajah milik Sultan Yusuf itu bernama Kulup Chandan. Mengikut ceritanya, nama kawasan Bukit Chandan yang mengandungi Masjid Ubudiyah, makam diraja Perak serta Istana Iskandariah ini mendapat nama sempena nama gajah itu!
What's more interesting, the elephants fighting were one owned by Sultan Idris aginst the one own by his deceased father-in-law who is Sultan Yusuf Sharifuddin, Perak's 27th Sultan who died in the year1887. The elephant owned by Sultan Yusuf has the name Kulup Chandan. According to the stories, the area of Bukit (hill of) Chandan which contains the Ubudiyah Mosque, Perak's royal mausoleum and the Palace of Iskandariah got its name based on the name of that elephant!
Untuk mengetahui lagi sejarah tentang masjid ini, klik dan lihat lebih dekat gambar di atas. Sekian! :]
To know more about the mosque's history, click and have a closer look at the picture above. That's all! :]
4 comments:
Salam.
Abg MS, katanya masjid ini dibina berdasarkan senibina Moor (Sepanyol). Memang ia cukup indah dari luar dan dalam.
Saya juga merasa janggal dengan ruang solat di dalamnya yang sangat kecil begitu. Keadaan yang sama berlaku pada Masjid Di Raja Sultan Suleiman di Klang. Ruang dalamnya kecil. Sedangkan saf pertama tersebut wajar boleh memuatkan bilangan jemaah yang ramai lantaran fadhilatnya. Rasa saya berlaku begitu kerana ia kedua-duanya direka bentuk oleh Arkitek Inggeris. Itulah yang berlaku pada pandangan saya.
Tentang gajah tu... sedap namanya Kulop Chandan. hehe
Ada satu perkara berkaitan gajah yang saya perasan. Banyak gambar2 lama abad ke-19 dan awal abad ke-20yang saya lihat menunjukkan penggunaan gajah sebagai kenderaan utama. Dan kebanyakan gambar tersebut merujuk lokasinya kepada Perak dan Pahang. Teringat saya ketika membaca sebuah buku tulisan sarjana Perancis tentang Aceh pada zaman Sultan Iskandar Muda. Beliau menyatakan bahawa gajah menjadi salah satu komoditi eksport Aceh ketika itu... Ha! Maka saya melihat kaitannya dengan negeri Perak dan Pahang sebagaimana maklum mempunyai pengaruh yang kuat dengan Aceh. Walaupun hanya gajah, namun saya melihat kaitan yang menarik tersebut...
Wallahua'lam
Assalamualaikum..
Sebenarnya diri agak keberatan untuk mengulas mengenai 'posting' terbaru kerana ada 'sesuatu' yang agak dangkal dan dan tidak berapa enak, untuk disajikan.
Walau bagaimanapun, atas sebab 'kebuntuan' yang menimpa..maka saya teruskan membuat komen diruangan ini.
Ok...pasal masjid tu..Alhamdullillah..mengenai jodoh yg termakbul..No 1 merujuk kepada jodoh ..dan
No.1 juga merujuk kepada matlamat pada yg satu..Iaitu berkaitan dgn haq...perjuangan Haq..menuju kepada Ilahi(tunggal)
Jika dikira jumlah tarikh posting(1/3/2008) maka no 6 akan muncul(1+3+2+0+0+8, 0+0=1, jadi 6). No 6 dalam kaedah kiraan saya menunjukkan sesuatu masalah. Bertepatan sekali, bila tengok kepada posting yg sebelumnya, di mana ada gambar perisai badan..di mana di sinilah kekuatan sebenar abg MS...iaitu kekuatan dalaman...di mana abg tak ada sokongan 'pertahanan' dari luar..Ini kiranya masalah sikit laa..
Persoalan 'BESAR' yang timbul sekarang, adakah ini adalah jodoh 'home sweet home' yang didambakan selama ini? Hmm..menjawab soalan ini saya sendiri pon tidak ada jawapannya...cuma mengikut kepada gambar masjid tu, masjid itu adalah 'special', bukan calang2 masjid tu.
Harapnya jodohnya juga 'special'.
Itu sahajalah yang dapat diri beri pendapat dan pandangan. Cuma saya hendak tambah sikit mengenai'kekuatan' dalam menempuh jalannya. Cuba abg hayati makna 'hamba' dan 'abdi'...sekiranya fikiran abg MS masih berpegang kepada hamba..maka masih terikat kepada keadaan. Sekiranya abg MS berpegang kepada abdi..InsyaAllah, abg MS senang2 sahaja mengikut 'jalannya' tanpa banyak persoalan yang bermain di fikiran.(Maaf sekiranya pernyataan ini agak kasar dan tidak memenuhi 'selera' abg, sbb saya rasa inilah cadangan terbaik yang dapat saya hidangkan khas buat abg)
Sekian sahaja untuk kali ini, semoga abg MS tabah dan sedia menjadi 'abdi' agar perjalanan abg MS dipermudahkannya dan terbit keyakinan yang tinggi dalam diri...menuju Ilahi..
Wassalam..
adik, yang sentiasa penyokong perjuanganmu..
ariyon
Wassalam. Terimakasih Zam dan Ariyon kerana sudi memberikan komen. Semua pandangan dialu-alukan walaupun buruk asalkan ia diutarakan dengan ikhlas, jujur dan beradab. Sekian! :]
Pelanggan yang dihormati,
Kumpulan pendanaan pakar memberikan pinjaman kepada Individu dan syarikat terutamanya Individu yang mempunyai rancangan perniagaan dan Idea tetapi sukar untuk memulakan kerana rendah atau kekurangan modal permulaan.
Dapatkan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang segera untuk menubuhkan perniagaan anda sendiri dan nikmati faedah menjadi bos anda sendiri.
Dengan kadar faedah rendah 2%.
Tempoh 1 hingga 15 tahun.
Hubungi kami melalui e-mel: franchisecapitalcorps@gmail.com
Post a Comment