Melihat ke dalam ruang pameran utama Muzium Aceh (Looking inside the main display section of the Aceh Museum)

Salam semua. Tiga hari lalu saya menyelesaikan satu perjalanan 7 hari di Aceh 13-19 Februari. Ia adalah perjalanan saya yang ke-7 ke wilayah itu. Masa untuk berkongsi cerita tentang beberapa tempat yang disinggahi...

Peace be upon you all. Three days ago I've completed a 7 day trip in Aceh 13-19 February. It was my 7th trip to that region. Time to share stories about a number of places visited...

Saya sampai ke Banda Aceh pagi Jumaat 13 Februari 2015 bersama satu kumpulan pengkaji muda. Selepas melawat beberapa tempat kami ke Muzium Aceh petangnya. Saya sudah ke muzium ini banyak kali. Tapi baru kali ini memasuki bangunan/bahagian yang kelihatan. Lihat artikel lama Muzium (Museum of) Aceh dan loceng (and the bell of) Cakra Donya dan (The building called) Rumoh Aceh.

I arrived at Banda Aceh Friday morning 13th February 2015 with a group of young researchers. After visiting a number of places we went to the Aceh Museum in the afternoon. I have been to this museum many times. But it was during this time that I entered the building/section seen. Look at the old articles Muzium (Museum of) Aceh dan loceng (and the bell of) Cakra Donya dan (The building called) Rumoh Aceh.

Salah satu pameran yang mula-mula menyambut kami adalah anak kerbau berkepala dua yang kalau tak salah telah diawet.

One of the displays which first greeted us is a young buffalo with two heads which if not mistaken has been preserved.

Selepas itu pameran adalah berkenaan sejarah Aceh sejak ratusan tahun lalu.

After that the displays are on history of Aceh since hundreds of years ago.

Terdapat replika-replika batu bersurat, makam lama dan batu nesan.

There lies replicas of inscribed stones, old tombs and tombstones.

Saya sudah biasa menziarahi makam-makam. Maka itu lebih menarik perhatian saya di sini adalah salinan surat-surat lama menunjukkan hubungan Aceh dengan negara-negara luar terutama di Eropah.

I am used to visiting tombs. Thus what is more attractive to me here are copies of old letters showing relationship of Aceh with outside nations especially in Europe.

Kelihatan juga pameran mengenai kerajaan Samudera Pasai yang kemudian menjadi sebahagian daripada kerajaan Aceh. 

Could be seen also displays on the kingdom of Samudera Pasai which then becomes part of the kingdom of Aceh. 

Nampaknya kawasan ini memang ruang pameran utama untuk Muzium Aceh...

Looks like this area is indeed the main display section of the Aceh Museum...